Senin, 11 Februari 2008

Sate Khas Senayan membuka dua gerai baru di Kelapa Gading, Jakarta

Sebagai kota megapolis, Jakarta pantas ditabalkan sebagai pusat kuliner terlengkap di Indonesia, dimana segala jenis makanan dan jajanan tersedia. Walau aneka ragam sajian hidangan dari mancanegara banyak dijajakan di resto-resto dan café-café, tempat bersantap yang menyajikan masakan tradisional khas Indonesia tetap saja menjamur. Ini salah satu bukti, apabila dikelola dengan baik, berbisnis kuliner dengan modal kekhasan pada hidangan yang disajikan memang amat menjanjikan.

Salah satu pelaku bisnis kuliner yang sedari awal konsisten menggarap pasar makanan tradisional adalah Sate Khas Senayan. Semula bernama Sate House Senayan, pada tahun 1982 resto tersebut berganti nama menjadi Sate Khas Senayan (SKS). Pada tahun itu juga, resto yang awalnya beroperasi di Jl. Pakubuwono VI/6, Jakarta Selatan, lalu membuka 3 gerai baru di kawasan Kebon Sirih, Tanah Abang dan Menteng.

Mulai beroperasi sejak 34 tahun lalu – tepatnya pada 1974 – SKS memang dirancang menjadi tempat singgah bagi mereka yang meminati aneka ragam kekayaan kuliner Nusantara. Dengan menawarkan beragam pilihan serba tradisional, aneka menu di SKS menunjukkan karakter yang unik dari masakan Indonesia. Selain hidangan sate, SKS juga menyajikan jenis masakan lainnya. Jaringan resto yang awalnya dikelola secara tradisional tersebut kini didukung oleh manajemen modern yang bercorak dinamis. Di tengah menjamurnya berbagai restoran yang menjajakan masakan dari manca negara, ternyata tak mematikan bisnis makanan tradisional yang dijalani SKS. Berawal dari pengoperasian hanya satu gerai, kini SKS membuka 18 gerai yang tersebar di berbagai sudut kota Jakarta.

Memasuki tahun 2008, SKS menambah dua gerai sekaligus yang berlokasi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Satu gerai SKS dengan konsep "full dining" terletak di Inkopal Kelapa Gading, sedangkan gerai di Mal Kelapa Gading (MKG) 3 bercorak Express yang berlokasi di food court. Selama masa pembukaan perdana, di SKS Inkopal berlaku potongan harga (diskon) sebesar 15%. Sedangkan di SKS MKG 3, untuk setiap pembelian Combo gratis berbagai pilihan minuman segar (Es Cendol, Es Merah Delima, Es Cincau, Es Coklat Kacang Merah).

Untuk menyambut perayaan Imlek, SKS mempersembahkan Lontong Cap Gomeh Spesial. Hidangan khas berkuah kental yang berasal dari tradisi kuliner etnis Tionghoa ini ditata secara khusus dengan lauk pauk yang beragam, seperti telur pindang, opor ayam, sambel goreng hati, tumis udang, abon daging, taburan bawang merah serta krupuk udang. Menu Lontong Cap Gomeh Spesial ini bisa Anda nikmati di seluruh gerai SKS sepanjang Februari 2008. Sebagai apresiasi kepada para pelanggan setia, SKS mempromosikan lucky draw bertajuk "Celebrating Chinese New Year". Untuk pembelian senilai minimum Rp 250.000,- yang berlaku untuk setiap kelipatan nilai pembelian, para pelanggan berkesempatan mendapatkan kupon undian minimal senilai Rp 100,000,-.

"Kami membuka restoran ini dengan tujuan untuk menghargai tradisi turun temurun warisan nenek moyang berupa kuliner dengan bumbu tradisional. Kami juga ingin memadukan rasa yang otentik dengan harga terjangkau," tutur Liza Syauta, Operation Manager SKS. "Beragam hidangan yang bisa Anda nikmati di SKS mencakup aneka ragam cemilan, aneka jenis sate, nasi, soto, gule, sop buntut, hidangan laut (sea food), dan sayuran," tambahnya.

Tidak ada komentar: